Sosialisme dan Komunisme di Kuba
1. PENGERTIAN
IDEOLOGI SOSIALISME
Sosialisme
merupakan suatu paham atau ajaran yang berhubungan dengan ideologi suatu
negara. Dalam penerapannya, sosialisme menjunjung tinggi derajat manusia dengan
mengutamakan persamaan derajat setiap
orang. Persamaan derajat tersebut nantinya diharapkan dapat mengahpuskan segala
macam penindasan yang dilakukan manusia terhadap manusia agar tercipta
kesejahteraan. Pada dasarnya istilah sosialisme pertamakali muncul pada abad ke
19. Maka dari kemunculan istilah sosialisme tersebut telah menandai usaha dari
beberapa pihak dan
sejumlah tempat
untuk membentuk organisasi “sosial ” dalam tatanan ekonomi yang sudah ada
(Wright: 109).
Maka dari hal inilah sosialisme berusaha untuk menyatukan kebebasan, keadilan
dan hubungan persaudaraan yang dapat tampil di panggung dunia modern yaitu
melalui ide revolusi pada tahun 1789. Sehingga dapat dikatakan bahwa sejarah
aktual sosialisme memperlihatkan bahwa di dalam maupun di luar landasan bersama
selalu ada beragam tradisi.
2. PENCETUS
IDEOLOGI KOMUNISME DI KUBA
Gerakan dan
Pemikiran Che Guevara Apabila berbicara tentang keadaan Kuba yang dipengaruhi
Amerika Serikat, maka kita akan mengingat salah seorang tokoh sosialis yang
sangat terkenal yaitu Che Guevara. Amerika Serikat sebagai negara adidaya akan
selalu merasa terancam oleh letupan-letupan revolusi terutama dari beberapa
negara maupun dari beberapa orang yang dirasa menggangu kepentingannya dalam
imperialisme. Meskipun gangguan tersebut sangat kecil akan tetapi, Amerika akan
merasa terusik hingga akhirnya akan gangguan tersebut akan dimusnahkan. Sosok
revolusioner yang menjadi incaran Amerika Seikat salah satunya ialah Che
Guevara. Selain itu, sosok Che Guevara juga menjadi populer karena gerakan
revolusionernya. Sosok Che adalah sosok pejuang yang ulet dan tidak mudah menyerah.
Salah satu kisah hidupnya yang menunjukkan semangat juangnya adalah ketika ia
tertembak dua kali dan mengirim surat untuk keluarganya (Kornbluh, 2005 : 9).
Ini tampak terlihat bahwasannya sosok seorang Che Guevara meskipun dalm kondisi
yang amat membahayakan masih saja teringat dengan dengan keluarga. Che
merupakan sosialis asal Argentina, ia adalah seorang mahasiswa di Universitas
Buenos Aires yang berasal dari keluarga ekonomi menengah liberal.
Che
merupakan seorang mahasiswa yang idealis, dimana ia memandang segala permasalahan dari sudut pandang politisnya
yang sangat menarik. Sehingga garis pemikiran dan tindakannya- lah
yang menjadikan ia mempunyai keinginan untuk berkembang dan bangkit dari pemberontak yang agak borjuis menjadi
pemimpin yang efektif. Ia tidak ingin menjadi
pecundang hanya dengan bersembunyi melihat saudaranya mendapat
tekanan-tekanan imperialisme oleh Amerika Serikat. Meskipun ia bukan warga
negara Kuba, akan tetapi ia bertekad
bulat untuk mengabdikan diri dalam mencapai tujuan sosialisnya. Maka
pandanganya yang semakin dalam tersebut telah mendekati pandangan para marxis
yang telah mendalangi terjadinya terjadinya revolusi rusia. Oleh karena itu,
Che Guevara kemudian menjadi sosok yang mampu memimpin gerakan revolusi. Sehingga
sangat tidak aneh jika Che Guevara mendapat pujian karena telah turut menuntun
perjalanan untuk mencapai perubahan dimana ia sangat tidak peduli apapaun
konsekwensi yang akan terjadi. Selain Che Guevara, terdapat pula para pemimpin
dan warga yang memiliki keinginan yang sama untuk bangkit dari suatu generasi
pecundang menjadi generasi pejuang revolusioner yang ditandai dengan tidak mau
menerima desakan atau pengaruh untuk mundur Disisi lain Che Guevara telah
berani mengaburkan signifikansi sang pemimpin gerilya yang berani ini sebagai
seorang tokoh politik (Kurniawan, 2005:3). Pemikiran sosialisnya muncul ketik
ia sering melakukan perjalanan panjang dengan temannya yang bernama Alberto
Granado. Petualangan pertamanya dilakukan pada tahun 1951 dan 1952. Berawal
dari petualangannnya itulah, ia kemudian dapat melihat keadaan yang ia jumapai seperti orang miskin, gelandangan dan
masyarakat terbelakang serta terpuruk lainnya. Sehingga dari pengamatannya
itulah ia mulai memunculkan pemikiran sosialis dan politiknya. Ia merasa apa
yang dia lihat merupakan suatu penderiaan yang dapat dia rasakan pula. Seperti
ungkapan yang menyatakan bahwa apabila salah satu bagian dari tubuh disakiti,
maka seluruh anggota dari tubuh seharusnya ikut merasa sakit pula. Ia yakin bahwa
perasaan senasib yang sesungguhnya hanya akan diraih lewat kegiatan sosial
(Makkawaru, 2006: 7). Sikap kritis juga ia tunjukkan dengan berdemonstrasi
terhadap presiden Argentina, Juan peron pada tahun 1952. Selanjutnya, ia juga
membantu pertahanan Guatemala ketika pemerintahan Guatemala dikudeta oleh
Central Intel-ligence Agency (CIA) pada tahun 1954. Ketika berada di Guatemala
itulah ia menyaksikan tergulingnya pemerintahan sosialis radikal Jacobo Arbenz
oleh Castello Armas yang didalangi oleh Amerika Serikat. ia tidak bisa
melakukan apa-apa kecuali mencatat bahwa CIA
berperan dalam aksi kontra-revolusi (Guevara, 1987). Setelah itu, ia melarikan
diri ke Meksiko pada tahun 1955. Di Meksiko itulah ia bertemu dengan seorang
revolusioner Kuba yang bernama Fidel Castro. Disanalah ia mulai membentuk
sebuah gerakan revolusioner akan tetapi ia bekerja sebagai tenaga medis dan
pelatih teknik perang gerilya. Pada tanggal 2 Desember 1956 mulai dilakukan
penyerangan pertama terhadap rezim Batista. Akibat kemenangannya, kemudian
gerakan tersebut mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Karena kecerdikannya,
Guevara akhirnya menjadi wakil Letnan Castro yang sangat berbakat. Pada tahun
1957 ia menjadi komandan dari salah satu diantara lima kelompok gerilya. Dalam
bulan-bulan April dan Juni 1958 perbedaan antara dua kutub dapat dilihat dalam
gelombang pemberontakan. Pada awal bulan
Februari, gelombang secara perlahan meningkat hingga menjadi sebuah ancaman
yang ditandai dengan terjadinya sebuah gejolak yang tak terbendung. Rakyat
mulai memberontak melawan pemerintahan diktaor Batista diseluruh penjuru
negeri, terutama di Provinsi Oriente. Misi Guevara pada fase pertama kali ini
adalah mempertahankan front yang dikuasai oleh brigade keempat. Hanya dengan
mempertahankan prinsip Guevara dan
Castro yaitu bahwa yang terpenting dalam sebuah serangan bukanlah jumlah pasukan musuh, melainkan jumlah orang
yang mereka butuhkan untuk membuat posisi mereka tidak lagi rawan. Sehingga
pemikiran itulah yang menjadi kunci kesuksesan meraka. Pemikiran tersebut
merupakan taktik dasar dari pergerakan revolusioner mereka. Oleh sebab itu,
dalam berbagi penyerangan, pasukan che dikumpulkan disekeliling pos komando
terlebih dahulu untuk kemudian membentuk sebuah kekuatan berupa front tunggal (Guevara,
1987). Hingga akhirnya pada tanggal 2 Januari 1959, dengan segala usaha Guevara
berhasil memasuki Havana dan membentuk pemerintahan sementara. Pemerintahan
tersebut dipegang oleh Castro yangaman menjabat sebagai Perdana Menteri.
Perubahan dalam pemerintahan revolusioner yang baru tersebut kemudian ditandai
dengan dieksekusinya para Batistianos (pengikut rezim Batista) yang mendukung
selama Batista berkuasa. Pada bulan Februari 1960, Kuba meningkatkan usaha
sosialisnya dengan melakukan perjanjian bersama Uni Soviet bahwa Kuba akan
membeli minyak dari Uni Soviet yang kemudian akan ditukar dengan gula oleh Kuba
dan sebagi jaminannya ialah kredit Amerika. Mendengar hal tersebut, Amerika
Serikat membalasnya dengan menunda pengiriman minyak dan membatasi pembelian
gula dari Kuba. Amerika Serikat juga menjalankan operasi rahasia yang dikoordinasi oleh CIA yang
bertujuan membentuk kekuatan militer yang berasal dari orang-orang Kuba untuk
menginvasi pulau dan menjatuhkan pemerintahan Castro.Pada bulan Mei 1960, Kuba menjalin hubungan diplomatik dengan Uni
Soviet. Kerjasama diplomatik tersebut ditandai dengan penyitaan properti
Amerika Serikat dan
perjanjian-perjanjian yang dilakukan dengan negara-negara komunis
lainnya. Oleh karena itu, akibat besarnyapengaruh perjuangan Kuba oleh Guevara
sehingga majalah “Time”menampilakn berita mengenai Guevara yang menjadi pelopor
Kuba untuk menganut pemerintahan kiri
dan menjalankan segala usaha untuk lepas dari pengaruh Amerika Serikat. Hingga
akhirnya, pada tanggal 3 Januari 1961 Amerika Serikat benar-benar memutuskan
hubungan diplomatik dengan Kuba. Sehingga Amerika mengintensifkan
serangan-serangannya untuk menjatuhkan pemerintahan Castro di Kuba. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, Guevara selalu aktif untuk mencari relasi
perdagangan dengan negara-negara komunis dan sosialis. Kerjasama perdagangan
tersebut salah satunya yaitu bekerja dengan Uni Soviet. Ketika ia menjabat
sebagai Menteri Perindustrian Kuba pada tanggal 23 Februari 1961, ia mampu
menstabilkan harga bahan pokok, mengurangi pinjaman dan meletakkan pengontrolan
pada akumulasi modal swasta. Bahkan, ia mengkritik Castro karena dana untuk
angkatan bersenjata terlalu berlebihan dibandingkan dengan penggunaan atau
pemanfaatan dalam pengembangan sektor industri.
Kemudian pada tanggal 26 Juli
1961 gerakan revolusi bergabung dengan partai komunis Kuba dan Castro
mendeklarasikan Kuba sebagai negara sosialis (Makkawaru, 2006: 13).
Meskipun pada saat itu pemimpin Uni
Soviet, Nikita Krushef menyatakan bahwa Castro bukanlah seorang komunis karena
Castro memperoleh kekuasaannya di Kuba bukan berdasarkan pemilihan melainkan
karena kharismanya. Hingga tahun 1963, Amerika Serikat masih memusuhi Kuba yang
terlihat ketika semakin ditunjukkannya pembatasan ekonomi berupa pembekuan aset
dan larangan-larangan pemerintah Amerika terhadap warganya untuk melakukan
transaksi dengan Kuba maupun larangan melakukan perjalanan ke Kuba. Menghadapi
keadaan tersebut, satu-satunya jalan untuk mencapai sosialisme menurut Guevara
ialah dengan cara perang. Selain itu, Guevara juga melakukan perjalanan untuk
mencari pengetahuan dan mencari kelompok yang memiliki tujuan yang sama untuk
memperjuangkan sosialisme. Untuk kemudian kelompok tersebut diharapkan dapat bekerjasamamembentuk organisasi solidaritas
dengan para gerilyawan serta kelompok revolusioner dari berbagai penjuru
dunia.perjuangan Guevara juga ia sampaikan kepada dunia ketika ia menjadi
perwakilan dalam sebuah konferensi PBB.ia menyampaikan tentang bencana akibat
imperialisme barat di negara-negara berkembang.ia juga meminta kepada dunia
untuk turut serta mengani permasalahan tersebut.Permasalahan yang terjadi antar
negara tersebut bersumber dari perbedaan keadaan sosial ekonomi suatu
negara.Sehingga,solusi yang harus diselesaikan terlebih dahulu yaitu mengenai
perbedaan ekonomi dan sosial suatu negara.selain it,yang perku disadari yaitu
amerika serikat bukan pemegang kemerdekaan.Akan tetapi,pihak yang gencar dLm
meyerukan eksploitasi dan penindasan.Menurut Guevara,sosialisme tidak akan ada
tanpa perubahan kesadaran pada perbuatan fraternal yang bar terhadap
humanisme,tidak hanya dalam masyarakat dimana sedang atau telah dibangun
sosialisme,namun juga dalam sebuah skala dunia terhadap semua orang yang
menderita karena penindasan imperialisme.Kemudian pada bulan april 1965,Che
Guevara melepaskan seluruh jabatan dan kewarganegaraannya untuk kemudian ia
benar-benar konsentrasi dalam perjuangannya melawan imperialisme.Sedangkan pada
tahun 1966,Guevara tiba di bolivia kira-kira antara antra minggu kedua bulan
September dan minggu pertama bulan November 1966 (Kornbluh 2005 : 29).Che
memilih Bolivia sebagai pusat revolusioner dikarenakan :
·
Bolivia di mata kepentingan orang Amerika memiliki
prioritas dan ancaman yang lebih rendah dibanding dengan Negara-negara lembah
Sungai Karibia
·
Kondisi social dan kemiskinan Bolivia yang sedemikian
rupa sehingga Bolivia rentan terhadap ideologi-ideologi revolusioner.
·
Bolivia memiliki perbatasan dengan lima Negara, yang memungkinkan
revolusi menyebar dengan mudah kalau gerilya tersebut berhasil. Akan tetapi,
pada tanggal 8 Oktober 1967 Guevara dijebak oleh pasukan terlatih Amerika
Serikat serta pasukan Bolivia yang mendapat mandat dari CIA. Keesokan harinya,
ia dieksekusi dengan empat tembakan di dadanya. Kematian Che Guevara tersebut
akan menjadi inspirasi revolusioner masa depan dengan kepergiannya secara
heroik. Che adalah sosok seseorang yang tidak bergantung dengan apa yng
diajarkan oleh oleh para pemimpinnya. Dan dari tiap-tiap momen historis dalam
perang gerilya tersebut, ia membentuk suatu bingkai konsep sosial dan apresiasi
yang jelas atas realita.
REFERENSI : WWW.ACADEMIA.COM
Comments
Post a Comment